Halaman

1 April 2025


Lama tidak membuat catatan. Ingin update cepat saja bahwa aku dan Nia sudah resmi membuka TOS! pada 21 Februari 2025. Kami menyebutnya small art booksop and library by SOKONG!. Bertempat di Bolo Space, Kota Baru, Yogyakarta. Jika teman-teman ingin mengikuti perkembangan inisiatif kami ini, silakan ikuti @toskecil ya :)

*

Aku dan Nia masih di Jakarta dalam rangka mudik lebaran. Kemarin setelah halal bi halal, kami mengunjungi toko buku di Matraman untuk beli beberapa buku. Seperti sudah jadi tradisi bahwa ketika lebaran perlu membekali diri dengan buku-buku baru. Namun, kali ini di samping buku-buku yang wajib dibaca, ada dua buku yang berkaitan dengan toko buku, yaitu Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop dan Book's Kitchen. Dua buku yang sudah kami incar untuk memberi wawasan kepada kami sebagai pendatang baru di bidang perniagaan buku. 

Selama satu bulan lebih mengelola toko buku, ada perubahan pola hidup yang kami jalani. Selain tentu saja jadi punya rutinitas membuka toko setiap pukul 15.00 - 21.00, kami juga jadi bertemu dengan banyak orang baru. Orang-orang di luar lingkaran kami. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika melihat mereka membaca buku di dalam toko kami. Apalagi jika membeli salah satu buku yang terpanjang di rak jual. Membuat hati hangat dan senang. Namun, juga ada waktu-waktu sedih tentu saja, yaitu ketika toko sepi tidak ada pengunjung sama sekali. Sedih betul hati ini. 

Perasaan-perasaan awal membuka toko yang harus kami lalui. Kami sadar bahwa di masa bulan pertama buka toko memang belum ada niatan untuk langsung dar der dor jualan. Kami fokus membiasakan diri dengan pola hidup baru ini, beradaptasi dengan ruang komunal baru di Bolo Space, dan pelan-pelan mengisi rak buku jualan kami. Tentu sambil promo tipis-tipis mengenalkan ruang baru kami di media sosial. 

Setelah lebaran nanti, kami berniat melakukan promo yang kontinyu dan tidak malu-malu agar toko buku kami lebih punya dampak ke komunitas lebih luas. Tentu untuk melakukan kegiatan promo seperti itu tidak semudah yang dibayangkan. Hal itu yang aku terus pikirkan pada bulan Maret lalu. Apa ya cara promo di media sosial, di Instagram khususnya, yang sederhana, effortless, dan praktis? Pertanyaan itu juga sulit aku jawab. ahahaha.

Aku berharap novel Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop dan Book's Kitchen bisa membantuku untuk mengatasi kesulitanku ini. Dan benar saja, ketika membaca bagian awal Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop, aku mendapatkan ide kecil yang sepertinya bisa menjawab pertanyaanku dan bisa aku uji cobakan di @toskecil.

Jadi, bagaimana jika aku menganggap @toskecil sebagai platform untuk nge-blog? Untuk membagikan kisah keseharian yang aku dan Nia jalani di toko? Seperti membuat catatan harian saja, seperti aku membuat catatan di blog ini? Meski tentu tidak akan sepanjang di sini, wkwkwk. 

*

Aku ingin membagi bagian yang kubaca dari novel karangan Hwang Bo-reum ini yang menstimulus hadirnya ide kecil ini:
    Bukan hanya orang-orang di sekitar lingkungan itu, tetapi mulai bermunculan para pelanggan yang dengan sengaja berkunjung ke toko buku. Melihat tiga-empat orang pelanggan yang sedang membaca buku, Ibu Min-cheol tampak senang dan bertanya, "Bagaimana mereka tahu tentang tempat ini?" 
    "Mereka datang setelah melihat unggahan di Instagram."
    "Apakah kau yang membuatnya?"
    "Memo-memo di buku itu. Isi yang tertulis di sana saya unggah juga ke Instagram."
    "Jadi, mereka datang jauh-jauh ke sini setelah melihat itu?"
    Saya mengunggah banyak hal, seperti ucapan selamat pagi setelah berangkat kerja, memperkenalkan buku yang sedang saya baca, terkadang saya juga mengeluh karena lelah, atau memberi salam sepulang kerja."
    "Aku tidak tahu banyak tentang orang-orang di zaman sekarang, tapi mereka rela datang jauh-jauh ke sini? Bagaimanapun, itu melegakan. Kupikir kau hanya duduk-duduk saja, tetapi ternyata ada juga sesuatu yang sedang kau kerjakan."    
    Ketika Yeong-ju mengabaikan toko, tidak banyak hal yang bisa dikerjakannya. Tetapi, setelah dia mulai memperhatikan toko, pekerjaan terus-menerus berdatangan. Tangan dan kakinya harus rajin bergerak mulai dari berangkat hingga pulang kerja. 
-nukilan dari Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop, Terj. Suci Anggunisa Pertiwi (GRASINDO, 2024), h. 12

4 Januari 2025

 


Sabtu sore menyempatkan diri untuk datang di acara diskusi Refleksi 10 Tahun Program Film Danais. Aku tahu acara ini dari poster yang diunggah Bagus Suitrawan di Instagram. Bagus sendiri adalah insan sinema sekaligus pengelola Bolo Space di Kotabaru, tempat diskusi ini digelar. 

Aku mengikuti diskusi ini selama kurang lebih tiga jam. Berada satu ruang yang dipenuhi dengan insan perfilman independen Jogja tentu menjadi pengalaman tersendiri. Ada banyak hal baru yang aku ketahui terkait masalah-masalah komunitas film lokal dan bagaimana love hate relationship mereka dengan pemerintah daerah yang punya program pendanaan film lewat dana keistimewaan. 

Jika ada satu hal yang paling menarik perhatianku selama diskusi, itu adalah cara komunikasi dari para pembicara dan peserta diskusi. Para sutradara punya cara bicara praktis, langsung dar der dor dan quotable. Sementara para pemangku kepentingan yang diwakili oleh "bapak & ibu" pemerintah daerah, cara tuturnya seperti sedang rapat dinas, normatif, dan kaku. Hadir juga para peneliti dan akademis yang membawa banyak data dan pemaparan-pemaparan. Di lain sisi, para kurator program berperan sebagai pihak yang menengahi kepentingan-kepentingan. Aku hanya mengamati dan menikmati celotehan mereka. 

Tentu aku salut dengan ekosistem perfilman independen Jogja yang guyub seperti ini. Aku kira sudah jadi tradisi di Jogja bahwa antarseniman saling terhubung dan punya forum untuk membicarakan masalah bersama. Menariknya, di komunitas film, para pemangku kepentingan juga meluangkan waktunya untuk hadir. 

Ngomong-ngomong, selain mengikuti diskusi, kehadiranku juga ingin cek ombak terkait ruang. Tahun ini Nia dan aku punya rencana untuk mengisi salah satu ruang yang ada di Bolo Space. Kami berencana membuat toko buku dan perpustakaan kecil di Bolo Space. Jika rencana ini terealisasi, jam buka toko nanti dari pukul 15.00 - 19.00 WIB. Sampai sekarang, TOS! (TOKO SOKONG!) jadi kandidat nama terbaik. Nama ini adalah saran Zizi waktu Nia minta saran nama toko ke teman-teman di Instagramnya. Dari banyak saran yang kebanyakan di luar nalar, saran dari Zizi yang paling masuk akal. :)