Halaman

28 Juni 2020


Keparakan Kidul. Aku dan istriku, Nia, tinggal serumah bersama seorang teman bernama Albab. Ia mulai tinggal sejak Februari tahun ini. Semester ini seharusnya menjadi semester terakhirnya sebagai mahasiswa. Ia sedang di tengah menyelesaikan Tugas Akhirnya ketika pandemi Covid-19 menerjang banyak kawasan Indonesia dan membuat semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah. Sebelum pandemi, ia beberapa kali membagi temuan masalah di dalam penelitiannya. Ia suka berspekulasi. Sukar. Lalu ketika masa swakarantina, tidak ada lagi kabar masalah akademis darinya. Semua orang memang sedang dalam masa sulit, khususnya ekonomi dan psikis. Bingung. Belum lama ini, ia mendapat pengumuman resmi bahwa pengumpulan Tugas Akhir jatuh pada pertengahan bulan Juli. Kulihat ia tiba-tiba penuh semangat. Kutanya bagaimana perasaannya, "Deg-Deggan", jawabnya. Sampai datang hari ini ketika tiba-tiba keluarganya dari Bondowoso dengan kendaraan pribadinya datang ke Yogyakarta. Bukan kunjungan melepas rindu biasa karena setelahnya, Albab ikut pulang ke kampung halaman. Aku tidak sempat mengucapkan salam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar