Halaman

Galau !!!!!!!!

Kemaren saya nggak sengaja nemuin majalah fotomedia lawas, edisi Maret 2002 di perpustakaan jurusan. Dari 78 halaman dengan berbagai macam rubrik, saya terpaku dengan salah satu rubrik (rubrik wawasan) di halaman 32-37. Perasaan saya nggak karu - karuan saat membaca rubrik yang saat itu membahas "Joop Swart Masterclass 2001". Lebay ya? tapi begitulah keaadaanya saat itu.

Joop Swart Masterclass adalah salah satu kegiatan lembaga World Press Photo (WPP) yang berupa pelatihan bagi fotografer - fotografer muda berbakat dari seluruh dunia. Nama joop Swart sendiri adalah nama seorang editor majalah sekaligus pimpinan kehormatan WPP.

Yang ikut di kegiatan ini nggak sembarangan orang, berasal dari komite - komite independen internasional. Mereka yang diusulkan lalu memperlihatkan karya dan diseleksi menjadi 12 orang. dan setelah itu, mereka ditutori 7 orang yang profesional di bidangnya berdiskusi segala hal tentang fotojurnalistik, dari aspek teknis, etis, emosional. Juga diarahkan untuk mengembangakan ketrampilan praktis dan menganalisa pendekatan mereka terhadap fotojurnalistik, diskusi karya, dsb. Pada akhirnya nanti mereka dikasih penugasan untuk membuat karya jurnalsitik bertema Indentitas. Yang buat saya tercengang di sini. lihatlah bagaimana orang - orang ini bekerja (saya tulis seperti apa yang ditulis di majalah) :

Jonas bendiksen
Menyamar dan memalsukan identitas dirinya untuk memperolah akses mendekati objek pemotretannya, yaitu sebuah festival NordicFest di Kentucky, Amerika Serikat. Di festival ini perkumpulan Klu Klux Klan bersama - sama dengan kelompok Neo Nazi dari seluruh Amerika hadir pada kegiatan yang berlangsung selama 3 hari. Dengan penjagaan yang ketat, Bendiksen mendengar pidato rasis, konser musik rock yang penuh lirik kebencian dan melihat ritual rasis serta permainan yang dimainkan oelh anak - anak dan dewasa.

Brian Finke
Objek Pemotretan yang dipilih oleh Brian adalah ajang kompetisi cheerleader. Pemotretan berlangsung di kota New york, Pennsylvania dan Florida, Amerika. Brian mengikuti 175 sekolah di seluruh Amerika, menyaksikan peristiwa penuh emosi saat mereka berlatih, berdoa dan menangis. Brian memfokuskan pemotretan pada ekspresi dan bahasa tubuh untuk menampilkan identitas pada cheerleader ini.

penerjemahan 2 orang di atas tentang identitas mungkin bisa mewakili 10 orang lainnya yang saya tidak tulis, karena capek kalo semua saya tulis :p. Tapi yang diangkat aneh - aneh, seperti Flore Ael-Surun yang mengangkat isu transeksual, dari perempuan ke laki - laki. Di sini kan biasanya yang dieksploitasi transgendernya yang laki jadi kewanita - wanitaan. :)))

eh, si Jonas Bendiksen sekarang sudah bergabung dengan Agensi foto Magnum, Coba tengok salah satu karyanya, Dharavi: Mumbai's Shadow City

"Saya selalu mencari fotografer muda yang memiliki pilihan objek secara personal dan bagaimana cara mereka melihat dunianya. Banyak fotografer muda cenderung memiliki ide - ide klise, dan sama"
-David Hurn (Pengajar Masterclass 2001)
Sudah ah galaunya, sekarang mari introspreksi diri saja, sudah sampai dimana kah kita???? Apa sudah puas dengan apa yang kita sudah kerjakan??? Apa kita sudah tahu apa sebenarnya tujuan kita???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar