*Untuk MP
------------
“Sesuatu yang putus belum bisa tersambung lagi”
------------
“Sesuatu yang putus belum bisa tersambung lagi”
------------
Sore itu terjadi cerita yang belum pernah
dituliskan, bahkan direncanakan. Diawali seorang perempuan yang berjalan lewat
tepi untuk menghindari terik, sendirian di sudut kota yang tak pernah sepi.
Selama perjalanan menuju suatu
tempat-yang-tak-usah-disebut, perempuan itu mengalami berbagai macam pertemuan.
Namun, perempuan itu tak pernah terlibat karena hanya cukup melihat semuanya.
Perempuan itu menjaga jarak dari apa yang dia temui karena memiliki beberapa kisah
akibat dari sebab yang hanya dia ketahui sendiri.
Sepanjang jalan, perempuan itu menyikapi
semuanya dengan dingin, tanpa ucapan permisi saat melewati segala yang lain,
tanpa sepatah kata untuk menunjukkan maksud atau ingin.
Setelah tiba di tempat-yang-tak-usah-disebut,
perempuan itu perlahan melepas segala yang dikenakan, sampai tak ada benda
buatan manusia yang menyentuh kulitnya. Perempuan itu berbaring lembut, menatap
satu-satunya lampu yang ada di tempat itu, lampu yang tak pernah mati seumur
diciptakannya manusia. Perempuan itu menatapnya, berkedip saat ingin berkedip,
dan terus menatap cahaya itu, tak ada penunjuk waktu, yang diketahui cuma air
mata yang sekali dua kali keluar, air mata yang bukan berasal dari kesedihan
atau kebahagiaan perempuan itu, tapi karena terlalu menatap lampu yang
terangnya sebenarnya tak seberapa. Perempuan itu terus, terus, terus, dan
terus menatapnya.
Dan setelah itu, cerita tak perlu dituliskan,
apalagi direncanakan. 
------------

Tidak ada komentar:
Posting Komentar