Keparakan Kidul. Masih dalam masa pandemi COVID-19. Bulan keempat. Anak-anak berkumpul di depan rumah pada pagi hari. Mereka melakukan berbagai aktivitas permainan. Pagar rumah tetangga yang terbuat dari kayu sedang menjadi salah satu wahana favorit bermain mereka. Berjalan menyeimbangkan badan di atas permukaan pagar yang ringkih. Tertawa mereka keras, sepadan jeritan ketika mendapati salah satu dari mereka terjatuh. Kulihat ada yang sedang membawa bendera partai berwarna merah yang diikat pada bambu. Aku duduk di meja kerja, memperhatikan kelakuan mereka dari jendela. Ketika aku menengok arah lain, ke pagar dan tembok sisi dalam halaman rumahku, aku melihat cahaya berbentuk oval hasil pantulan cahaya matahari pada kaca spion kendaraan roda duaku. Aku mengamatinya cukup lama. Rasanya sudah lama aku tidak melihat secukup lama itu.
16 Juni 2020
Keparakan Kidul. Masih dalam masa pandemi COVID-19. Bulan keempat. Anak-anak berkumpul di depan rumah pada pagi hari. Mereka melakukan berbagai aktivitas permainan. Pagar rumah tetangga yang terbuat dari kayu sedang menjadi salah satu wahana favorit bermain mereka. Berjalan menyeimbangkan badan di atas permukaan pagar yang ringkih. Tertawa mereka keras, sepadan jeritan ketika mendapati salah satu dari mereka terjatuh. Kulihat ada yang sedang membawa bendera partai berwarna merah yang diikat pada bambu. Aku duduk di meja kerja, memperhatikan kelakuan mereka dari jendela. Ketika aku menengok arah lain, ke pagar dan tembok sisi dalam halaman rumahku, aku melihat cahaya berbentuk oval hasil pantulan cahaya matahari pada kaca spion kendaraan roda duaku. Aku mengamatinya cukup lama. Rasanya sudah lama aku tidak melihat secukup lama itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar