1 Juli 2020
Keparakan Kidul. Dua tahun ini, di dalam setiap kesempatan menyampaikan presentasi publik, di tengah jalan aku bisa merasa kehabisan oksigen, sesak nafas, otak menciut, pandangan buram, dan kehilangan pernyataan. Ketersiksaan macam apa yang disebabkan gara-gara berbicara di ruang publik? Selalu tertinggal perasaan bersalah. Tak sehat. Sampai datang hari ini, ketika aku menemukan rendah suara bisa menjadi kunci untuk menata kondisi. Aku sampai tertegun sendiri dengan pernyataan penutup yang tersampaikan di sebuah presentasi publik terakhir yang membicarakan kolektif muda fotografi kini dan nanti. Aku yang melihat peristiwa (kolektif) memiliki potensi untuk mengandung 'anaknya sendiri' bilang, "Kita adalah sperma-sperma yang berhasil". Aku kira pernyataan tadi cukup mengobati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar