Halaman

"Kalau masih ada darahmu sendiri di dadamu, yang membawa benih angan-angan dari Dewi kesenianmu itu, mari tinggalkanlah dogma ala turismu itu, putuskanlah rantai-rantai yang mengganggu kemerdekaan darahmu untuk memberi tempat, memelihara benih menjadi garuda yang besar dan bersayap kuat bisa membawamu ke langit yang biru melayang-layang melihat dan menghisap kebagusan dunia, bulan, bintang-bintang, dan matahari, alam ciptaan Tuhan. Barangkali kamu terpaksa berkorban, terbakar kelak karena panas matahari, sakit dada karena tidak bisa bernafas atau lapar karena tidak makan, tetapi kematianmu tidak akan sia-sia. Pergilah ke Dewi Kesenianmu, dan ketuklah pintunya dengan berani sembari berkata "Dewi, saya datang". Dan Sang Dewi tadi tidak akan sangsi dan dengan suka hatinya membuka pintu sendiri, mempersilahkanmu: Masuklah, kekasih yang kucintai". - Sudjojono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar