Tidak Tahu
Masih seperti biasanya
Wajahmu rona bersinar
Menatap hari dengan penuh ambisi
menghadapi setiap tantangan dengan penuh tekad
Tak ada rasa takut terlihat dari kulit luarmu
Pori-porimu terbuka seperti biasanya
Menandakan dirimu sedang dalam penuh hasrat
Kamu seperti tak pernah kenal lelah
Meski sebenarnya darah merah didalam tubuhmu sudah menghitam menandakan tidak segar lagi
Seperti biasanya, setiap siang kamu selalu duduk di depan ruangan itu
Kuperhatikan, kupandang, dalam, dan semakin dalam
Kulihat gerak gerikmu
Kulihat senyummu, cemberutmu, tawamu, sedihmu, kebahagiaanmu, kefrustasianmu, kesehatanmu, kesakitanmu
Mungkin kamu menyadari kalo sedang kupandangi
Tapi tak peduli aku pun masih terus melihatmu dari sudut yang setiap hari hampir sama
Mungkin kamu pada suatu saat nanti akan merasa bahwa mataku setiap hari seaakan menelanjangimu
Tapi ini yang bisa aku lakukan saat ini
Berusaha untuk tahu apa isi yang ada di dalam bajumu tanpa meminta kamu untuk melepas bajumu
Aku, disni aku memendam rasa absurd yang setiap hari menggentayangiku
Kamu sering masuk dalam sel darah putihku
Menggerogotii daya tahan tubuhku dan membuatku semakin lunglai lemah
Kamu juga sering masuk dalam sel darah merahku
Membuat aku sumringah dan tidak lesu setiap harinya
Kamu itu seperti nikotin, tanpamu lidahku terasa hambar, sehambar antusiasku terhadap lingkunganku
Suatu saat nanti, saat waktu yang akan mungkin datang, kamu akan bertanya, apa alibiku bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun betah seperti ini,
Dan kupastikan,
Jawabanku nanti adalah aku tidak tahu
Wajahmu rona bersinar
Menatap hari dengan penuh ambisi
menghadapi setiap tantangan dengan penuh tekad
Tak ada rasa takut terlihat dari kulit luarmu
Pori-porimu terbuka seperti biasanya
Menandakan dirimu sedang dalam penuh hasrat
Kamu seperti tak pernah kenal lelah
Meski sebenarnya darah merah didalam tubuhmu sudah menghitam menandakan tidak segar lagi
Seperti biasanya, setiap siang kamu selalu duduk di depan ruangan itu
Kuperhatikan, kupandang, dalam, dan semakin dalam
Kulihat gerak gerikmu
Kulihat senyummu, cemberutmu, tawamu, sedihmu, kebahagiaanmu, kefrustasianmu, kesehatanmu, kesakitanmu
Mungkin kamu menyadari kalo sedang kupandangi
Tapi tak peduli aku pun masih terus melihatmu dari sudut yang setiap hari hampir sama
Mungkin kamu pada suatu saat nanti akan merasa bahwa mataku setiap hari seaakan menelanjangimu
Tapi ini yang bisa aku lakukan saat ini
Berusaha untuk tahu apa isi yang ada di dalam bajumu tanpa meminta kamu untuk melepas bajumu
Aku, disni aku memendam rasa absurd yang setiap hari menggentayangiku
Kamu sering masuk dalam sel darah putihku
Menggerogotii daya tahan tubuhku dan membuatku semakin lunglai lemah
Kamu juga sering masuk dalam sel darah merahku
Membuat aku sumringah dan tidak lesu setiap harinya
Kamu itu seperti nikotin, tanpamu lidahku terasa hambar, sehambar antusiasku terhadap lingkunganku
Suatu saat nanti, saat waktu yang akan mungkin datang, kamu akan bertanya, apa alibiku bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun betah seperti ini,
Dan kupastikan,
Jawabanku nanti adalah aku tidak tahu
--------------------
Membutakan Diri
Tak pernah tahu mengapa jadi begini
Kondisi yang sebelumnya berada di pucuk zona positif berbalik langsung 180 derajat menuju ke negatif
Tak pernah akan menyalahkan keadaan
Dan cukup memberi banyak bualan alasan
Masih teringat suara yang berkata sulit untuk bangkit setelah tak dipercayai orang yang paling dipercayai
Rasanya, cukup singkat sekali setelah terjadi banjir air mata baik yang terlihat mengalir dari dalam maupun dari luar
Tapi, apa sebab itu terjadi sudah tak ingin diketahui
Apa yang ada dalam ini sudah merasa lepas
Seperti halnya lampion - lampion yang diterbangkan di atas kepala para biksu saat waisak
Berbahagialah, menangislah, bersedihlah, tertawalah, karena hari ini dan selanjutnya milik, aku, kamu, dia, kami, kita, mereka, dan semua
Selamat datang 2013, tahun dimana harapan cukup berhenti saja di angka 0
:')
Kondisi yang sebelumnya berada di pucuk zona positif berbalik langsung 180 derajat menuju ke negatif
Tak pernah akan menyalahkan keadaan
Dan cukup memberi banyak bualan alasan
Masih teringat suara yang berkata sulit untuk bangkit setelah tak dipercayai orang yang paling dipercayai
Rasanya, cukup singkat sekali setelah terjadi banjir air mata baik yang terlihat mengalir dari dalam maupun dari luar
Tapi, apa sebab itu terjadi sudah tak ingin diketahui
Apa yang ada dalam ini sudah merasa lepas
Seperti halnya lampion - lampion yang diterbangkan di atas kepala para biksu saat waisak
Berbahagialah, menangislah, bersedihlah, tertawalah, karena hari ini dan selanjutnya milik, aku, kamu, dia, kami, kita, mereka, dan semua
Selamat datang 2013, tahun dimana harapan cukup berhenti saja di angka 0
:')
--------------------
-
Adakah yang lebih buruk dari sebuah perpisahan
Disaat dua kubu saling berpelukan
Kadang juga diam
Tak jarang meracau berhadapan sampai suaranya memekikkan telinga
Adakah yang lebih menyiksa dari sebuah penantian
Dimana dua insan yang berbeda saling menunggu
Saat jalannya waktu sudah seperti menunggu bel istirahat dibunyikan
Ketika pergantian siang ke malam sudah tak dipusingkan
Kala perpisahan dan penantian melebur menjadi satu
Adakah yang lebih indah
Dikala bayangan dan imajinasi tak punya lagi kuasa
Dikala perasaan dan pikiran tak punya lagi kontrol
Nikmat mana lagi yang mesti dicari dari sensasi ini semua
Disaat dua kubu saling berpelukan
Kadang juga diam
Tak jarang meracau berhadapan sampai suaranya memekikkan telinga
Adakah yang lebih menyiksa dari sebuah penantian
Dimana dua insan yang berbeda saling menunggu
Saat jalannya waktu sudah seperti menunggu bel istirahat dibunyikan
Ketika pergantian siang ke malam sudah tak dipusingkan
Kala perpisahan dan penantian melebur menjadi satu
Adakah yang lebih indah
Dikala bayangan dan imajinasi tak punya lagi kuasa
Dikala perasaan dan pikiran tak punya lagi kontrol
Nikmat mana lagi yang mesti dicari dari sensasi ini semua
--------------------
100 KM
100 kilometer dari tanah ini nampak mereka sayu tapi bergembira
Tiap hari duduk berdampingan dengan backsound suara televisi
Menikmati tawa dan pelik drama buatan
Gelap wawasan mereka terhadap perkembangan dunia
Tapi tak apa, tetaplah mereka yang akan selalu menjadi Tuhan kedua
Jika Tuhan pertama memberikan waktu yang panjang
Sangat ingin rasanya memberikan mereka banyak harapan
Harapan harapan kecil yang tak sebesar mereka harapkan sekarang
Tiap hari duduk berdampingan dengan backsound suara televisi
Menikmati tawa dan pelik drama buatan
Gelap wawasan mereka terhadap perkembangan dunia
Tapi tak apa, tetaplah mereka yang akan selalu menjadi Tuhan kedua
Jika Tuhan pertama memberikan waktu yang panjang
Sangat ingin rasanya memberikan mereka banyak harapan
Harapan harapan kecil yang tak sebesar mereka harapkan sekarang
--------------------
Mentalitas Melankolis
Rupa pribumi itu absurd
Tak ada bentuk tapi membentuk
Tak ada cipta tapi tercipta
Tak ada rasa tapi merasa
Sikap pribumi itu pun absurd
Ada respon tapi tak terespon
Ada suara tapi tak bersuara
Ada gerak tapi tak bergerak
Apalah namanya itu,
Semua bak mangga yang matang dari pohonnya
Jatuh dan diinjak oleh kendaraan tak bermata
Remuk, hancur, dan jijik untuk dimakan
Tak ada bentuk tapi membentuk
Tak ada cipta tapi tercipta
Tak ada rasa tapi merasa
Sikap pribumi itu pun absurd
Ada respon tapi tak terespon
Ada suara tapi tak bersuara
Ada gerak tapi tak bergerak
Apalah namanya itu,
Semua bak mangga yang matang dari pohonnya
Jatuh dan diinjak oleh kendaraan tak bermata
Remuk, hancur, dan jijik untuk dimakan
--------------------
Nyanyian Kode
Memandang siluet
Hitam tak beraroma
Hanya getaran yang terasa
Tak pernah lupa
Lengkungan kecil yang terus menerus nampak
Walau samar tapi nyata
Tulisan imajiner yang terarsip tak pernah bohong
Tentang sebuah metafora
Selalu bersapa tapi tak pernah kenal nama
Hitam tak beraroma
Hanya getaran yang terasa
Tak pernah lupa
Lengkungan kecil yang terus menerus nampak
Walau samar tapi nyata
Tulisan imajiner yang terarsip tak pernah bohong
Tentang sebuah metafora
Selalu bersapa tapi tak pernah kenal nama
--------------------
Bekerja Dalam Tidur
Di dalam mimpi ada kehidupan
Di tengah bekerja, mereka berdzikir dalam tidur mereka
Bulan sudah tepat di atas kepala, suara sepi jalanan kota, diselingi deru knalpot sepeda motor yang tak tau rasa hormat dan menghargai
Di antara perasaan ego yang tinggi disekitarnya, mereka tetap tenang, sayup dengan penuh rasa hormat terhadap alam bawah sadar mereka
Di dalam kesunyian dunianya, mereka tetap waspada, dan sikap mereka selalu siap menerima kertas demi kertas pengharapan yang selalu berputar setiap harinya
Dan mereka, tetap tenang, diam, dan sunyi, di atas kursi plastik, duduk, dan memejamkan mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar