Halaman

#Melankolis

Tidak Tahu

Masih seperti biasanya 
Wajahmu rona bersinar 
Menatap hari dengan penuh ambisi 
menghadapi setiap tantangan dengan penuh tekad 

Tak ada rasa takut terlihat dari kulit luarmu 
Pori-porimu terbuka seperti biasanya 
Menandakan dirimu sedang dalam penuh hasrat 
Kamu seperti tak pernah kenal lelah 
Meski sebenarnya darah merah didalam tubuhmu sudah menghitam menandakan tidak segar lagi 

Seperti biasanya, setiap siang kamu selalu duduk di depan ruangan itu 
Kuperhatikan, kupandang, dalam, dan semakin dalam 
Kulihat gerak gerikmu 
Kulihat senyummu, cemberutmu, tawamu, sedihmu, kebahagiaanmu, kefrustasianmu, kesehatanmu, kesakitanmu 
Mungkin kamu menyadari kalo sedang kupandangi 
Tapi tak peduli aku pun masih terus melihatmu dari sudut yang setiap hari hampir sama 
Mungkin kamu pada suatu saat nanti akan merasa bahwa mataku setiap hari seaakan menelanjangimu 
Tapi ini yang bisa aku lakukan saat ini 
Berusaha untuk tahu apa isi yang ada di dalam bajumu tanpa meminta kamu untuk melepas bajumu 

Aku, disni aku memendam rasa absurd yang setiap hari menggentayangiku 
Kamu sering masuk dalam sel darah putihku 
Menggerogotii daya tahan tubuhku dan membuatku semakin lunglai lemah 
Kamu juga sering masuk dalam sel darah merahku 
Membuat aku sumringah dan tidak lesu setiap harinya 
Kamu itu seperti nikotin, tanpamu lidahku terasa hambar, sehambar antusiasku terhadap lingkunganku 

Suatu saat nanti, saat waktu yang akan mungkin datang, kamu akan bertanya, apa alibiku bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun betah seperti ini, 
Dan kupastikan, 
Jawabanku nanti adalah aku tidak tahu
--------------------
Membutakan Diri

Tak pernah tahu mengapa jadi begini 
Kondisi yang sebelumnya berada di pucuk zona positif berbalik langsung 180 derajat menuju ke negatif
Tak pernah akan menyalahkan keadaan 
Dan cukup memberi banyak bualan alasan 

Masih teringat suara yang berkata sulit untuk bangkit setelah tak dipercayai orang yang paling dipercayai 
Rasanya, cukup singkat sekali setelah terjadi banjir air mata baik yang terlihat mengalir dari dalam maupun dari luar 
Tapi, apa sebab itu terjadi sudah tak ingin diketahui 
Apa yang ada dalam ini sudah merasa lepas 
Seperti halnya lampion - lampion yang diterbangkan di atas kepala para biksu saat waisak 

Berbahagialah, menangislah, bersedihlah, tertawalah, karena hari ini dan selanjutnya milik, aku, kamu, dia, kami, kita, mereka, dan semua 
Selamat datang 2013, tahun dimana harapan cukup berhenti saja di angka 0 
:')
--------------------
-

Adakah yang lebih buruk dari sebuah perpisahan 
Disaat dua kubu saling berpelukan 
Kadang juga diam 
Tak jarang meracau berhadapan sampai suaranya memekikkan telinga 

Adakah yang lebih menyiksa dari sebuah penantian 
Dimana dua insan yang berbeda saling menunggu 
Saat jalannya waktu sudah seperti menunggu bel istirahat dibunyikan 
Ketika pergantian siang ke malam sudah tak dipusingkan 

Kala perpisahan dan penantian melebur menjadi satu 
Adakah yang lebih indah 
Dikala bayangan dan imajinasi tak punya lagi kuasa 
Dikala perasaan dan pikiran tak punya lagi kontrol 
Nikmat mana lagi yang mesti dicari dari sensasi ini semua
--------------------
100 KM

100 kilometer dari tanah ini nampak mereka sayu tapi bergembira 
Tiap hari duduk berdampingan dengan backsound suara televisi 
Menikmati tawa dan pelik drama buatan 
Gelap wawasan mereka terhadap perkembangan dunia 
Tapi tak apa, tetaplah mereka yang akan selalu menjadi Tuhan kedua 

Jika Tuhan pertama memberikan waktu yang panjang 
Sangat ingin rasanya memberikan mereka banyak harapan 
Harapan harapan kecil yang tak sebesar mereka harapkan sekarang
--------------------
Mentalitas Melankolis

Rupa pribumi itu absurd 
Tak ada bentuk tapi membentuk 
Tak ada cipta tapi tercipta 
Tak ada rasa tapi merasa 

Sikap pribumi itu pun absurd 
Ada respon tapi tak terespon 
Ada suara tapi tak bersuara 
Ada gerak tapi tak bergerak 

Apalah namanya itu, 
Semua bak mangga yang matang dari pohonnya 
Jatuh dan diinjak oleh kendaraan tak bermata 
Remuk, hancur, dan jijik untuk dimakan
--------------------
Nyanyian Kode

Memandang siluet 
Hitam tak beraroma 
Hanya getaran yang terasa 

Tak pernah lupa 
Lengkungan kecil yang terus menerus nampak 
Walau samar tapi nyata 

Tulisan imajiner yang terarsip tak pernah bohong 
Tentang sebuah metafora 
Selalu bersapa tapi tak pernah kenal nama
--------------------
Bekerja Dalam Tidur

Di dalam mimpi ada kehidupan
Di tengah bekerja, mereka berdzikir dalam tidur mereka
Bulan sudah tepat di atas kepala, suara sepi jalanan kota, diselingi deru knalpot sepeda motor yang tak tau rasa hormat dan menghargai 
Di antara perasaan ego yang tinggi disekitarnya, mereka tetap tenang, sayup dengan penuh rasa hormat terhadap alam bawah sadar mereka 
Di dalam kesunyian dunianya, mereka tetap waspada, dan sikap mereka selalu siap menerima kertas demi kertas pengharapan yang selalu berputar setiap harinya
Dan mereka, tetap tenang, diam, dan sunyi, di atas kursi plastik, duduk, dan memejamkan mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar