Aku sedang mengalami guncangan emosi. Tetangga melapor kalau kucing rumah setiap hari buang hajat di halaman rumah mereka. Ada dua laporan. Pertama dari pihak suami yang datang pada suatu pagi belum lama ini. Kedua dari pihak istri yang datang sore hari tadi. Mereka sepasang suami istri yang baru tinggal selama enam bulan di rumah sebelah. Kata mereka, sejak kedatangan mereka kucing rumah selalu buang hajat di sana. "Capek, Mas", keluh mereka. Berhadapan dengan mereka, aku sebisa mungkin menahan diri. Setelah laporan pertama, aku sama Nia langsung beli dua karung tanah untuk mencegah kucing rumah untuk buang hajat di halaman rumah tetangga. Sore hari tadi, ternyata pihak istri melapor kalau kucing rumah masih buang hajat di halaman rumah mereka. Dua kali sehari, bahkan. Aku tidak meminta bukti foto ke mereka kalau kucing rumah pelakunya. Ada banyak kucing yang berkeliaran di kompleks kami. Ketika kutanya warna kucing yang sering buang hajat, pihak istri bilang semua, ada hitam. Sudah tidak ada kucing rumah berwarna hitam. Ketika mereka menuduh kucing rumah satu-satunya pelaku dan mengancam akan memberi "tindakan" jika kejadian lagi, aku lalu bertanya, "Apa yang dimaksud dengan memberi tindakan?". Tidak ada jawaban. Aku lalu bertanya lagi, "Apa yang dimaksud dengan memberi tindakan?". Aku tidak suka ancaman. Setelah kedatangan pihak istri tetangga ke rumah, aku dan Nia langsung beli satu karung pasir lagi dan tiga bak, menempatkannya di beberapa titik, di luar dan di dalam rumah. Istriku juga memesan semprotan untuk mencegah kucing buang hajat di tanah yang mereka sudah tandai. Aku dan Nia sudah meminta maaf jika benar semua kotoran itu milik kucing kami. Dua kali. Langkah antisipasi sudah kami lakukan. Jika benar nanti kucing rumah diberi "tindakan" oleh mereka, si tetangga, aku bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya. Aku bisa saja setiap hari membuang telur busuk ke halaman rumah mereka. Memberi teror yang melebihi tahi kucing. Aku bisa membayangkan punya rutinitas setiap pagi dan sore/malam hari untuk hanya berdiri di depan pagar rumah mereka, mengisap satu sampai dua batang rokok, tanpa suara melihati rumah mereka. Hanya berdiri, merokok, dan melihati rumah mereka dari jarak sedemikian dekat. Jika aku mendengar mereka datang atau mau pergi naik mobil atau motor, aku akan segera keluar rumah untuk berdiri melihati mereka dari serambi seperti menikmati sebuah pemandangan gersang. Aku akan menjadikan mereka dan rumah mereka seperti objek mati tak berguna yang bisa dilihat tanpa emosi. Aku siap meluangkan waktu untuk itu. Aku pendendam yang baik. Di sisi lain, aku merasa bersalah sudah memiliki hubungan emosional dengan hewan peliharaan. Rasa bersalah yang bukan untuk mereka, tetangga manja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar