Halaman

14 Juli 2023

Dengan susah payah aku bangun dari tidurku. Nia sampai kubuat kesal. Alasanku malas bangun karena aku tahu hari ini aku harus mengurus cetakan. Dan aku tahu, sebelum pergi ke tempat cetak, ada banyak tahap yang harus dilewati. Cross chek ini cross check itu terkait file materi buku yang ingin dicetak. Tahap yang paling bikin nervous dari proses cetak buku. Bikin gemetar, takut ada yang kelewat. Duh, menghadapi beginian aja sudah memperlihatkan kalau aku pengecut. 

Aku akhirnya bangun juga. Nia pergi bersama Abi. Saat Abi datang, aku masih di kamar mandi, duduk di kloset sambil mengumpulkan nyawa. Ketika lekas, mereka berdua sudah enyah. Abi meninggalkan dumi zine bikinan kekasihnya, Yusi. Beberapa hari lalu ketika Yusi main ke rumah dan cerita soal zine yang sedang digarap, aku memang sempat bilang ingin tengok. Baik banget mereka berdua mau meminjamkan duminya untuk kubaca. 

Setelah membaca dumi zine berjudul Siklus yang kurang lebih berisi penguatan hati (seorang) perempuan yang baru menyelesaikan sebuah hubungan, aku mulai menyentuh data-data yang perlu aku periksa. Pekerjaan memeriksa yang menyiksa. Aku baru memasukan file siap cetak ke tempat Uvindo pada pukul 20.45 WIB. Ketika menunggu antrean, aku melihat seorang perempuan berkacamata yang memiliki rambut panjang indah tergerai. Aku memperhatikan dari seberang punggungnya ketika ia sedang duduk di samping operator. Rambutnya benar-benar halus, ada sedikit lengkungan di setiap ujungnya yang membuat rambutnya penuh ombak halus. Sesekali perempuan itu menyibak rambutnya. Aku sulit melepaskan pandangan. Rok panjang yang dikenakan perempuan itu mengingatkan aku pada seragam SMP. 

Sebelum pergi mencetak, Mini berkunjung ke rumah. Aku memang janjian sama Mini untuk melanjutkan percakapan terkait proyek publikasi fotonya yang membicarakan penggembala sapi di Kampung Merak Situbondo. Setelah berbincang dan menyalin data foto-fotonya, aku menawari Mini untuk membaca buku foto karena Mini sendiri belum begitu akrab dengan medium presentasi tersebut. Aku ambil Jurnal Banda, Ai Loim Fain, Illusion, dan Goddes of Pantura. Ketika Mini membaca, aku lanjut memeriksa data. Di sebelahku tergeletak ekor kuda milik Mini yang diberi oleh salah satu penggembala Dusun Merak, Neimar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar