"AAA's Collection began as a single shelf of books and has grown over the past twenty years into over 100,000 records, through countless research and community efforts across the region."
Aku mengutip pernyataan Özge Ersoy dan Paul C. Fermin dari Asia Art Archive yang termaktub di sebuah buku berjudul Publishing as Method: Ways of Working Together in Asia (mediabus, 2023). Buku yang disunting oleh Lim Kyung Yong bersama Helen Jungyeon Ku memuat survey kerja-kerja inisiatif penerbitan skala kecil di beberapa negara Asia.
Awal melihat buku ini di postingan cerita Fotobook DUMMIES Day dan feed Instagram Miss Read Berlin. Waktu melihatnya pertama kali, judulnya sudah menarik hati. Sebagai seseorang yang sedang merintis penerbitan skala kecilnya sendiri, tentu buku survey terkait penerbitan semacam ini punya arti penting. Bisa membaca perkembangan penerbitan di negara lain dan latar pemikiran para penggeraknya merupakan pengetahuan berharga.
Kemarin malam, aku hanya bisa terkejut ketika buku yang waktu itu hanya bisa aku lihat di layar ponsel itu ada di depan mataku. Nia mengeluarkannya dari tas dan meletakkannya di meja begitu saja. "Eh eh, punya siapa itu?!"
"Gatari yang ngasih," jawab Nia singkat.
Aku hanya bisa menganga.
Kenapa orang-orang pada baik ya :(. Sebelum Gatari, Vandy memberi buku foto dari Taiwan berjudul Taiwan Pigeon Trilogy II (Lee Li-Chung, 2021). Ia berpendapat kalau buku ini akan lebih berguna di rumah ini. Kalimat terakhir juga diucapkan oleh mas Wid ketika memberikan katalog Kassel Dummy Award 2023 sepulang dari JIPFest 2023. Kalimat sakti tersebut juga dikatakan oleh Alwan ketika "menitipkan" koleksi publikasinya waktu studi di Jepang.
Apakah ini yang disebut generosity?
Pada 2019, Junye dari Fotobook DUMMIES Day melakukan survey penerbitan mandiri di Asia Tenggara. Salah satu subyeknya adalah SOKONG!. Pertanyaan wawancara terakhirnya adalah apa yang kami bisa bayangkan 5 tahun yang akan datang. Waktu itu aku membayangkan kalau kami akan membangun perpustakaan terkait publikasi foto. Jika untuk membangunnya butuh lima atau sepuluh tahun lagi dari sekarang, aku masih mampu membayangkannya. Apalagi untuk sekarang, aku tidak sendirian. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar