27 Juni 2024

Sepulang dari Makassar Writers Festival akhir bulan Mei lalu, aku kepikiran untuk mengubah biografi singkatku. Ada satu sesi diskusi di mana aku jadi salah satu pembicaranya. Seperti biasa, sebelum memasuki inti percakapan, moderator mengenalkan terlebih dahulu beberapa pembicara yang hadir. Ketika namaku disebut dengan label seorang seniman, aku merasa ada yang keliru. Menurutku, kesempatan untuk bisa pergi ke Makassar dan terlibat dalam sebuah festival literasi bukan karena aku seniman, tapi karena peranku sebagai pembuat buku, khususnya buku terkait fotografi. 

Aku sekarang tidak melihat diriku sebagai seniman, meski ada beberapa orang bilang cara berpikir dan pembawaanku mencitrakan seorang seniman. Aku bahkan tidak ingin lagi jadi seniman. Sekarang, aku ingin jadi pembuat buku. Aku senang membuat buku untuk orang lain. Aku menyenangi kegiatan penerbitan. Meski sesungguhnya dengan keterbatasan sumber daya, proses kerjanya jadi penuh siksa. 

Dan di sinilah aku sekarang. Dulu, aku berpikir bahwa karya fotografi yang akan membawaku pergi. Sekarang, tentu bukan karya fotografiku sendiri yang akan membawaku pergi. Aku tidak suka menjadi pusat. Aku ingin di belakang teman-temanku, bersorak menyemangati mereka untuk menerbitkan karyanya. Aku gembira ketika teman-temanku bergembira mempublikasikan karyanya. 

Sejak saat ini, aku ingin meletakkan identitas baruku sebagai pembuat buku ke dalam setiap catatan di blog Unmutual Minichip. Sebagai seseorang yang masih berambisi membuat catatan harian yang berkesinambungan, mulai hari ini aku berkomitmen untuk berbagi keluh kesah sebagai seorang pembuat buku. Ada di suatu titik aku kebingungan untuk mencari media ekspresi ketika menghadapi masalah-masalah penerbitan skala kecilku. Nah, kembali membuat catatan di blog ini aku kira bisa jadi media yang baik untukku menumpahkan cerita-cerita penderitaanku. x_x. Tentu dengan sedikit cerita bahagia juga. 0_0.

Terima kasih untuk inspirasinya,  teman-teman Neutral Colors Magazine! Catatan harian percetakan kalian menetapkan hatiku untuk mulai berbagi sampah hati. 

Sampai jumpa besok!