Gerobak soto yang kami kunjungi di pinggir jalan tersebut ternyata memiliki meja makan di belakangnya, tepat di serambi sebuah rumah. Apakah rumah itu milik si penjual soto? Cukup luas dan bersih tempatnya. Kami lantas memutuskan untuk makan di sana dengan membawa seplastik gorengan di tangan kami, berjaga-jaga kalau gorengan tidak tersedia di meja.
Ternyata, yang menjual soto juga sepasang suami istri. Si suami mengambil posisi sebagai bapak tukang soto dan istrinya berperan dalam menyiapkan gorengan dan membuat minuman untuk pembeli yang datang memesan. Ternyata, mereka menghidangkan gorengan. Besar-besar pula. Sebagai pengagum gorengan, terutama tempe, saya memakan tiga. Ternyata porsi sotonya juga keterlaluan. Kepayahanlah kami dalam menghabiskan sarapan pagi kami.
Kemarin, hujan gerimis menemani sarapan kami. Setelah membayar ketika hendak pulang, saya menyempatkan diri untuk memotret tempat mereka cuci piring.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar