senyapnya malam bergemuruh
di laut batin yang keruh
segala gelora pudar, redup
hanyut tak berarah
hanya berserah
Ketika mendengarkan lagu secara acak di Spotify, tiba-tiba sebuah lagu dari Float berjudul "Keruh" terputar. Aku lalu mendengarkannya baik-baik, lalu memutarnya sepanjang hari. Lagu ini mewakili kondisi mentalku terkini yang sedang tidak baik-baik saja.
Sepulang dari Ubud Writers & Readers Festival minggu lalu, aku belum bisa "melakukan apa-apa". Aku kesulitan untuk kembali bekerja. Aku merasa sedang terjebak di suatu ruangan sempit dan terkunci dari luar. Aku dilanda kebingungan, motivasi dan antusiame sirna, merasa tak berguna. Sialnya, aku tahu kondisi ini tipikal. Ini kondisi yang terus berulang ketika aku pulang dari melakukan sebuah perjalanan (ke luar kota).
Apa sesungguhnya yang membuatku merasa tak berdaya sepulang dari melakukan sebuah perjalanan? Apakah kelelahan? Apakah perasaan harus bekerja sendirian? Apakah cara berpikirku yang terlalu linier? Apakah perasaan bersalah terhadap suatu hal menyangkut pekerjaan? Apakah ini gabungan dari semua masalah yang menyumbat pikiran? Aku tidak tahu tepatnya.
Saat kondisi keruh seperti ini, aku mencari pertolongan ke buku-buku yang baru aku beli. Buku puisi, esai, novel. Aku ragu, apakah aku meminta pertolongan atau sembunyi di balik untaian kalimat mereka.
Maaf, jika di dalam catatan ini terlalu banyak menyebut kata aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar